Kekejaman G30S/PKI Dan Refleksi Bahaya Laten Ideologi "

Table of Contents

Targetinfo news

SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA..(22/09/2025). - Bangsa Indonesia harus senantiasa menjaga persatuan, memperkuat pendidikan ideologi Pancasila, serta menumbuhkan kewaspadaan kritis. Tantangan ideologi transnasional dan upaya penyusupan paham yang bertentangan dengan dasar negara harus dihadapi dengan cara yang arif, demokratis, namun tetap tegas.

Kekejaman Yang Membuat Bangsa Yang Terluka, Sejarah Tak Boleh Terlupakan

Peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S/PKI) merupakan tragedi kelam yang meninggalkan luka mendalam bagi bangsa Indonesia. Penculikan dan pembunuhan tujuh perwira tinggi TNI Angkatan Darat dengan cara kejam tidak hanya menggoreskan duka, tetapi juga menimbulkan krisis nasional yang mengguncang sendi-sendi kehidupan berbangsa. Dari peristiwa itulah, rakyat Indonesia menyaksikan betapa ideologi yang bertentangan dengan Pancasila bisa menimbulkan kekacauan, perpecahan, bahkan ancaman terhadap kedaulatan negara.

Mengapa Disebut Bahaya Laten?

Meskipun Partai Komunis Indonesia (PKI) sudah dibubarkan dan dinyatakan terlarang, sejarah mencatat bahwa ideologi tidak pernah benar-benar mati. Ia bisa beradaptasi, menyusup, dan mencari bentuk baru untuk bertahan hidup. Karena itu istilah bahaya laten komunisme digunakan: sebuah ancaman yang tersembunyi, mungkin tak terlihat jelas di permukaan, namun tetap ada dan bisa muncul kembali ketika bangsa lengah.

Pola Baru dalam Balutan Religius

Refleksi penting masa kini adalah menyadari bahwa infiltrasi ideologi bisa berubah wajah. Dahulu ia tampil secara terang-terangan melalui partai politik, kini ia bisa menyaru dalam balutan isu agama, keadilan sosial, atau bahkan demokrasi. Pola ini lebih halus, seakan-akan selaras dengan nilai keimanan atau kepentingan rakyat, padahal tujuan akhirnya tetap sama: menggoyahkan persatuan bangsa dan mengganti dasar negara.

Tanggung Jawab Kolektif Bangsa

Sejarah G30S/PKI seharusnya menjadi pengingat bahwa kebebasan dan persatuan yang kita nikmati hari ini bukanlah sesuatu yang datang tanpa pengorbanan. Oleh karena itu, generasi sekarang harus memiliki kesadaran kolektif untuk:

- Menjaga Pancasila sebagai ideologi pemersatu.

- Menguatkan pendidikan sejarah agar peristiwa kelam tidak terulang.

- Menumbuhkan kewaspadaan kritis terhadap ideologi transnasional yang mencoba menyusup.

Membangun semangat nasionalisme tanpa kehilangan sikap arif dan demokratis.

Bangsa Tetap Waspada & Belajar dari Sejarah.

Tragedi G30S/PKI bukan hanya catatan masa lalu, melainkan cermin yang memantulkan pesan bagi masa depan. Setiap generasi wajib merenungkan kembali bahwa bahaya ideologi yang menolak nilai Pancasila tidak akan pernah benar-benar lenyap. Dengan kesadaran itu, bangsa Indonesia dapat tetap waspada, bersatu, dan berdiri teguh menjaga kemerdekaan serta jati dirinya.


IWAN SINGADINATA 

[KONTRIBUTOR BERITA)

#PEMERINTAHREPUBLIKINDONESIA

#MABESTENTARANASIONALINDONESIA

#MABESPOLRI

#BANGSAINDONESIA,#PUBLIK,#INDONESIANTOPOFTHEWORLD,#FYPVIRAL,#TAHUN2025


(Poto Habaib DN AIDIT)