Kenakalan Remaja Milenial Dengan Pendekatan Kedisiplinan ala Militer "

Table of Contents

Targetinfo news com

SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA.(09/05/2025). Kenakalan remaja di era milenial telah menjadi perhatian serius bagi masyarakat dan pemerintah. Di tengah kemajuan teknologi, arus informasi yang deras, dan perubahan sosial yang cepat, banyak remaja mengalami krisis identitas, lemahnya kontrol diri, dan penurunan nilai moral. Fenomena ini tak jarang menimbulkan perilaku menyimpang seperti tawuran, penyalahgunaan narkoba, perilaku konsumtif ekstrem, hingga ketergantungan pada gawai dan media sosial.

Masalah tersebut tidak bisa dibiarkan begitu saja. Salah satu pendekatan yang patut dipertimbangkan adalah pendekatan kedisiplinan ala militer. Penting ditekankan bahwa yang dimaksud bukanlah cara-cara kekerasan atau penindasan, melainkan nilai-nilai positif dari sistem militer seperti kedisiplinan, tanggung jawab, ketegasan, dan pembentukan karakter yang kuat.

Kedisiplinan dalam konteks ini mencakup keteraturan dalam waktu, konsistensi dalam tindakan, serta kepatuhan terhadap aturan yang disepakati bersama. Dengan penerapan kedisiplinan sejak dini, remaja akan belajar untuk menghargai waktu, menjaga komitmen, dan membedakan antara hak dan kewajiban. Hal ini akan membentuk mentalitas yang lebih tangguh, siap menghadapi tantangan, serta tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif.

Integrasi pendekatan kedisiplinan ini dapat diterapkan di berbagai lingkungan, seperti sekolah, keluarga, dan komunitas. Sekolah, misalnya, dapat menyusun program pelatihan karakter yang menanamkan nilai-nilai disiplin dan tanggung jawab. Keluarga juga perlu menjadi teladan dan konsisten dalam membimbing anak-anak agar terbiasa dengan pola hidup yang teratur. Komunitas remaja pun dapat diarahkan untuk terlibat dalam kegiatan positif yang menumbuhkan rasa solidaritas dan tanggung jawab sosial.

Namun, kedisiplinan tidak boleh dijalankan secara kaku dan menekan kreativitas. Remaja tetap membutuhkan ruang untuk berekspresi dan berkembang sesuai minat dan bakat mereka. Oleh karena itu, pendekatan ini harus diimbangi dengan dialog terbuka, empati, dan pemahaman atas kebutuhan psikologis mereka.

Dengan memadukan pendekatan kedisiplinan yang positif dan humanis, diharapkan remaja milenial dapat tumbuh menjadi generasi yang kuat secara mental, matang dalam berpikir, serta siap membangun masa depan bangsa dengan sikap yang bertanggung jawab.

Sumber : Berbaga literatur & pustaka pribadi


IWAN SINGADINATA.

(KONTRIBUTOR BERITA)

@ KANTOR GUBERNUR JAWA BARAT

@ KANG DEDI MULYADI (KDM)

@ BUPATI TASIKMALAYA

@ KANTOR DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

@ KANTOR DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TASIKMALAYA

@ KANTOR KOMINFO KABUPATEN TASIKMALAYA

#PUBLIK,#SEMUASEKOLAHTAKTERKECUALI