Makna Tadarus & Siapa Yang Pertama Kali Melakukannya, Pada Jaman Siapa ! "( Meningkatkan Pengetahuan Dibulan Suci Ramadhan )
Targetinfo news com---//SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA.(19/03/2025).Tadarus berasal dari bahasa Arab تَدَارُسٌ (tadārus), yang berarti membaca, mempelajari, atau mendalami sesuatu secara bersama-sama, khususnya Al-Qur'an. Dalam konteks Islam, tadarus Al-Qur'an adalah aktivitas membaca, memahami, dan mendiskusikan isi Al-Qur'an, sering kali dilakukan secara berkelompok, terutama di bulan Ramadan.
Siapa yang Pertama Kali Melakukan Tadarus?
Konsep tadarus Al-Qur'an sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad. Beliau dan para sahabat sering membaca dan mempelajari Al-Qur'an bersama. Salah satu contoh utama adalah Jibril yang bertadarus dengan Nabi Muhammad setiap bulan Ramadan. Dalam hadits riwayat Al-Bukhari, disebutkan bahwa:
"Jibril menemui Nabi setiap malam di bulan Ramadan, lalu bertadarus Al-Qur’an bersama beliau." (HR. Bukhari, no. 6).
Jadi, praktik tadarus pertama kali dilakukan oleh Nabi Muhammad dan Malaikat Jibril, lalu diikuti oleh para sahabat dan umat Islam hingga saat ini.
*Ayat - ayat suci Al' quran baru terkumpul pada jaman khalifah umar bin Khatab, benarkah ?.
Sebenarnya, Al-Qur'an pertama kali dikumpulkan dalam bentuk mushaf pada masa Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq, bukan pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Berikut penjelasannya:
Proses Pengumpulan Al-Qur'an
Zaman Nabi Muhammad ﷺ
Al-Qur'an diturunkan secara bertahap selama 23 tahun.
Nabi Muhammad ﷺ dan para sahabat menghafalnya.
Sebagian ayat juga ditulis di media seperti kulit, tulang, dan pelepah kurma.
Zaman Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq (632–634 M)
Setelah Perang Yamamah, banyak penghafal Al-Qur'an (huffazh) yang gugur.
Umar bin Khattab khawatir jika lebih banyak penghafal syahid, maka Al-Qur’an bisa hilang.
Umar menyarankan Abu Bakar untuk mengumpulkan Al-Qur'an dalam satu mushaf.
Abu Bakar setuju dan menunjuk Zaid bin Tsabit untuk memimpin pengumpulan.
Zaid mengumpulkan ayat-ayat dari berbagai sumber (hafalan dan tulisan) dengan syarat ada minimal dua saksi yang membenarkan keasliannya.
Setelah selesai, mushaf disimpan oleh Abu Bakar, lalu diwariskan ke Umar bin Khattab, dan setelah Umar wafat, disimpan oleh Hafshah binti Umar.
Zaman Khalifah Utsman bin Affan (644–656 M)
Islam sudah menyebar ke berbagai wilayah dengan banyak dialek berbeda.
Terjadi perbedaan cara membaca Al-Qur'an di beberapa daerah.
Hudzaifah bin Al-Yaman mengusulkan standarisasi mushaf agar tidak terjadi perpecahan.
Utsman membentuk tim yang dipimpin lagi oleh Zaid bin Tsabit untuk menyalin mushaf Abu Bakar dalam dialek Quraisy.
Salinan mushaf ini kemudian dikirim ke berbagai wilayah dan salinan lain yang berbeda dibakar untuk menghindari perbedaan bacaan.
Kesimpulan
Umar bin Khattab bukan yang pertama mengumpulkan Al-Qur’an, tetapi ia berperan besar dalam mengusulkan pengumpulan pada masa Abu Bakar.
Pengumpulan Al-Qur'an pertama kali dilakukan pada masa Khalifah Abu Bakar.
Standarisasi mushaf dilakukan oleh Khalifah Utsman bin Affan, yang menghasilkan "Mushaf Utsmani" yang kita gunakan sampai sekarang.
Sumber : Literatur populer dan pustaka pribadi
IWAN SINGADINATA.
@ KEMENAG KABUPATEN TASIKMALAYA
@ KOMINFO KABUPATEN TASIKMALAYA
#PUBLIK,#SEMUAORANG,#SOROTAN